16 mai 2006

Budak Media, atau Korban Media?

I don’t know. Di tengah2 tugas yg padat (superrr, tanya aja anak dkv 2004 sebelahlo) akhirnya saya menulis lagi. Padahal banyak pikiran-pikiran segar lalu lalang di otak gw, karena itulah I keep talking, well, salah sendiri banyak pikiran bersliweran di kepala gw, so I apologize for talking too much, thankyu very much *hal ini udah pernah gw bahas di awal2 blog gw. Saya pun sulit menstrukturkan pikiran saya.

Dimulai dari banyak tugas. 2 minggu terakhir ini saya pulang cepat untuk mengerjakan tugas. Suatu hari teman saya,
Luk-boy : cie rany mw kemana? Pulang cepet?
gw : iya, kan udah gw bilang gw bikin tugas. Gw gk nongkrong (lfm) man!!
Lukman : tp weekend lo pasti bergaul kn?!
Damn, bener juga ya (maafkan bahasa norak teman saya itu). Maksudnya gini, brarti gw udah work hard party hard nicht. Well, you don’t know how much I work. Ok, study. And despite the mark, (maksudnya mw nulis kesampingkan nilai tugas yg gw dapat), tp dengan sedih sebenernya itu udah the best I can do. Well, ga juga sih. Knowing I don’t work for my best is killing me.
Okey. Gw gk suka hedon. Gw bener2 gk suka hura2, karena ibunda saya selalu mengingatkan saya tentang orang-orang lain yang kurang begitu beruntung. Dan sahabat SMA saya, Dinar, pernah ngomong gini : gw tau elo ran, elo pasti gk suka seneng2 unleast ada yg mau elo rayain, unleast udah saatnya lo senang2.
Hmm… senang rasanya ada yang memahami diriku. Itu bener. Dan di bandung ini setiap weekend gw selalu mencari acara. Tinggal ke warnet, sms orang2 yg tepat, voila, pergilah gw main. Atau kalau nggak pergi, pasti gw udah nyiapin acara sendiri. Makanya saat Les Voila #entah kemarin, ada goodnight (cuma mau nonton itu, tp udah super boSSSSen sama tika dan sore) dan monster of rock di SR (ternyata iman feat monic main di situ, damn) gue? Gue ngerjain (fukin’) tugas. Dan ketiduran jam 9 sore. Hmm…
Dan Upi ngomong : mendingan lo dateng. Sudahlah, kalo gk tidur saat itu esoknya pasti saya terkapar (bagaimanapun saya percaya antar kejadian itu ada korelasinya)
Dan gw ngajakin ke afterparty goodnight (ingin mengulang malam Girls & Boys blur dll besutan si ganteng batman (maafkan saya yang begitu dangkal ini xp) gk ada temen. Ngapain jg ngotot kesana, gw jg bingung mau ngapain ke sana. Acara itu cuma 20%, sisanya adalah temen2lo yg bikin malamlo berakhir dengan gemilang.
Dan, sms report dr Ucrit : jd ke afterparty? Batman ganteng. I KNOW!!! Dan saya ketiduran jam 9 sore.
Tapi rasanya gmn gitu, gw gk pergi saat weekend? Upi heran : emang lo gak pernah gak pergi pas weekend? Dan saya berpikir panjang untuk menjawabnya.

Balik lagi tentang tajuk postingan ini. Kemarin ke konser homogenic (dipaksa carryn! *ngeles xp) (insert : bayu sombwong xp) dan membeli murah 3 edisi back issues outmagz. Tergoda untuk menghamburkan 50rb buat buku secangkir kopi hitam karena saya berjiwa collectible (makanya saya benci smua yg berhubungan dgn download entah kenapa) tapi mengingat, bosen ah sama zeke, bosen! Trus Mugi yg beli, nuhun, Mug!

Esoknya saya membayar kontan pemesanan concept edisi romantis kepada bang ed, walau majalahnya masih gak ada. Dan sepulang dari situ, rolling stone ulang tahun berbonus video klip 37rb500perak. Mau minta uang ke siapa!!!!

Sebelumnya saya mau mengumumkan, syapa yg mau membelikan saya majalah itu, boleh jadi pacar saya deh!! (telah melewatkan beberapa hari HBL) tapi akhirnya saya sudah menikmati majalah itu di kursi kereta menuju rumah.

Itulah media. Saya budak media. Saya kapok untuk melewatkan sesuatu yang historical seperti itu. Waktu itu mtv trax ultah ke dua, terbit majalah bersampul kirsten dunst dan bonus booklet MTV 2. Terlewat. Sampai sekarang saya masih belum membaca MTV 2 tersebut. (ada yg punya? SERIUS nih! )
Media adalah sesuatu yg bisa terlewat tanpa terekam. Dan tanpa membelinya, lo gak bakal bisa dapet. Majalah, gak bisa dibajak, gk bisa didownload, gak bisa didapet gratisan. Saat kere, satu2nya jalan keluar adalah minjem. Pertanyaannya, minjem kemana? Apalagi majalah yg jarang punya. Di comic corner gk ada? Mampuslah kau melewatkan 1 edisi. Terlewat sudah lo gk bakal bisa dapet lg. hmm… baru nyadar eksklusifnya majalah.

Mari saya ceritakan cara saya membaca majalah. Majalah, tentu konsumernya berbeda- beda. Suatu majalah menceritakan hal-hal yang dianggap penting bagi konsumernya. Sebetapanggakpentingnya kita menganggap suatu majalah, pasti ada nilai pentingnya. Misalnya majalah Gadis tentang anak2 SMP. Tp lo gak sadar bahwa di belakang majalah Gadis adalah orang2 berumur ibu2. Gw suka bingung, kok bisa ya mikir topik ABG padahal they aren’t living it. Begitu juga dengan media lainnya, contohnya radio. Prambors sering menekankan tentang “gaul”. Karena memang yg dituju adalah orang itu. Orang yg senang mendengarkan Hoobastank, siapa tuh yg Bailey Ray itu? Dan lagu2 prambors lainnya (yg kadang bikin saya pening). Saya suka gk percaya, tp ternyata sepupu2 saya sendiri memuja samsons dan ingin menjadi pacar dari Bambang vokalisnya itu. Padahal pacar cantiknya, Nia Ramadhani, sudah dicerca HABIS oleh teman2 saya yg memiliki selera rendah dan agak gampang karena bergulir dr Ressa Herlambang. “padahal dia cantik gitu, kenapa gk sama Dj Winky aja, “ ujar saya menyebut seorang pria yg saya rasa pantas bersanding dengan si cantik, despite dj winky udah punya istri T_T .

Setiap saya membaca majalah yg berbeda, saya suka switch kepribadian saya menjadi konsumer yg dituju majalah itu. Agar auranya nge-blend dengan sempurna dan dapat menikmati bacaannya. Terasa-lah perbedaan2 konsumernya. Tp, yang masih membuat saya berkeringat dingin dan jantung berdegub kencang karena adrenalin, walaupun hanya membuka sekilas, teteplah, MTV TRAX SATU (ya bolehlah tambah SETENGAH) TAHUN PERTAMANYA dan OUTMAGZ saat masih PERSEGI.

Katakanlah saya basi. Tp kemarin pas buka2 majalah buat bikin tugas (tanyakan lagi tugasnya pada anak dkv 2004 di sebelah Anda atau Anda akan disemprot dengan omelan bercipratan ludah atau paling banter Anda akan ditinggalkan sambil melengos), itu, saya masih, y a a m p u u u u u u n … … . . k e r e n b a n g e t s i h … … … …

Kalau membaca kedua majalah2 itu, jantungku bergemuruh layaknya ingin bercinta. Mtv trax, membicarakan musik yg gw suka, org2 yg gw suka, kegokilannya yg gw suka. Outmagz, berisi tulisan2 pemikiran orang2 yg ya ampuuuun…… keren bgt sih. Ditambah desain vektor yg masih cutting edge buat saya. Yang kedua majalah ini anggap keren, kebetulan sesuatu yg gw anggap keren juga. Membaca mereka seperti saingan tanpa juntrungan.
Jujur aja deh, lo kalo baca majalah apa gt, pasti kadang lo ngerasa, norak bgt si ni majalah, gak penting, atau ya boleh laaah….
Apa cuma gue doank? Hehehehe, kalo gw gt. Dan membaca kedua majalah ini, gw kayak tersaingi, anjing, mereka keren2 bgt yg gw merasa gk bisa mengejar mereka menyerah kalah di bawah bendera kecupuan tiada tara. Uwaaaaahhh…….!!!!

Entah kenapa kedua majalah ini berubah format. Dasar industri.

Gw gk begitu turn on sama Ripple, A+, Kosmopolitan, Rolling Stone, trax (sampah) yg skrg, dll. Turn on, tp biasa wae lah gitu. Oh, DJAKARTA ! Gw suka sebelum jadi free katalog sampah kaya sekarang. Tp itu cuma karena gw menjunjung tinggi dan mengkultuskan kehidupan jakarta aja, I’m not living in it. Tp kedua majalah kesukaan saya itu, ada pistol peletus dalam diri saya untuk bisa menjadi seperti mereka. Mungkin itulah tujuan majalah diterbitkan.

Propaganda.

Bagi Anda yang sidestream dan membenci budaya populer, harusnya Anda akan membenci saya. Karena bila kelak saya masuk advertising, saya lah yang akan mengatur hidup Anda. Gak percaya? Tontonlah Fight Club.

1 commentaire:

Anonyme a dit…

he euh lah...
tapi outmagz banyak typo-nya, padahal mau galau tapi salah istilah kan ilfil :D
btw... it's unless, not unleast
and monster of love, not rock...
oh and jam 9 itu malem mbuakkk bukan sore, dasar anak party...

one of 'em smokes. one of 'em drinks. one of 'em smokes and drinks. one of 'em makes love. LARI . ADALAH . SEBAGAI . MOBIL .